ETIKA UTILITARIANISME DALAM
BISNIS
1. Kriteria dan Prinsip Etika Utilitarianisme
Dalam kerangka
etika utilitarianisme dapat dirumuskan 3 kriteria objektif sekaligus norma
untuk menilai suatu kebijaksanaan atau tindakan.
·
Kriteria pertama adalah manfaat, yaitu nahwa
kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat atau kegunaan tertentu.
Jadi, kebijaksanaan atau tindakan yang baik adalah yang menghasilkan hal yang
baik. Sebaliknya, kebijaksaaan atau tindakan yang tidak baik adalah yang
mendatangkan kerugian tertentu.
·
Kriteria kedua adalah manfaat terbesar, yaitu
bahea kebijaksanaan atau tindakan itu mendatangkan manfaat terbesar (atau dalam
situasi tertentu lebih besar) dibandingkan dengan kebijaksanaan atau tindakan
alternatif lainnya. Kalau yang dipertimbangkan adalah soal akibat baik dan
akibat buruk dari suatu kebijaksanaan atau tindaka, maka suatu kebijaksanaan
atau tindakan dinilai baik secara moral kalau mendatangkan lebih banyak manfaat
dibandingkan dengan kerugian. Atau dalam situasi tertentu ketika kerugian tidak
bisa dihindari, dapat dikatakan bahwa tindakan yang baik adalah tindakan yang
menimbulkan kerugian terkecil (termasuk bila dibandingkan dengan kerugian yang
ditimbulkan oleh kebijaksanaan atau tindakan alternatif).
·
Kriteria ketiga berupa manfaat terbesar bagi
sebanyak mungkin orang. Jadi, suatu kebijaksaan atau tindakan dinilai baik
secara moral kalau tidak hanya mendatangkan manfaat terbesar, melainkan kalau
mendatangkan manfaat terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Sebaliknya, kalau
ternyata suatu kebijaksanaan atau tindakan tidak bisa mengelak dari kerugian,
maka kebijaksanaan atau tindakan itu dinilai baik kalau membawa kerugian
yang sekecil mungkin bagi sesedikit
mungkin orang.
Kriteria yang
sekaligus menjadi pegangan objektif etik utilitarianisme adalah manfaat
terbesar bagi sebanyak mungkin orang. Atau suatu kebijaksanaan atau tindakan
yang baik dan tepat dari segi etis menurut etik
utilitarianisme adalah kebijaksanaan atau tindakan yang membawa manfaat
terbesar bagi sebanyak mungkin orang
atau sebaliknya membawa akibat merugikan yang terkecil mungkin bagi sesedikit
mungkin orang.
2. Nilai Positif Etika Utilitarianisme
Pertama, dalam
menjalankan suatu bisnis faktor – faktor yang harus dilihat pertama kali adalah
pelaku bisnis haruslah rasionalitas agar bisnis yang dijalankan tidak
menimbulkan suatu masalah yang besar.
Kedua,
utilitarianisme sangat menghargai kebebasan setiap perilaku moral.
Ketiga, nilai positif yang terkandung dalam etika utilitarianisme bersifat menyuluruh (universal) dan berlaku oleh siapa pun, kapan pun, dan dimana pun pelku bisnis itu berada.
Ketiga, nilai positif yang terkandung dalam etika utilitarianisme bersifat menyuluruh (universal) dan berlaku oleh siapa pun, kapan pun, dan dimana pun pelku bisnis itu berada.
3. Utilitarianisme Sebagai Proses dan standar Penilaian
·
Etika utilitarianisme digunakan sebagai proses
untuk mengambil keputusan, kebijaksanaan atau untuk bertindak terhadap suatu
pemecahan masalah.
·
Etika utilitarianisme sebagai standar penilaian
bagi tindakan atau kebijaksanaan yang telah dilakukan.
4. Analisa keuntungan dan kerugian
·
Pertama, keuntungan dan kerugian, cost and
benefits, yg dianalisis tidak dipusatkan pd keuntungan dan kerugian perusahaan.
·
Kedua, analisis keuntungan dan kerugian tidak
ditempatkan dlm kerangka uang.
·
Ketiga, analisis keuntungan dan kerugian untuk
jangka panjang
5. Kelemahan Etika Utilitarianisme
·
Pertama, manfaat merupakan konsep yg begitu luas
shg dalam kenyataan praktis akan menimbulkan kesulitan yg tidak sedikit
·
Kedua, etika utilitarisme tidak pernah
menganggap serius nilai suatu tindakan pd dirinya sendiri dan hanya
memperhatikan nilai suatu tindakan sejauh berkaitan dg akibatnya.
·
Ketiga, etika utilitarisme tidak pernah
menganggap serius kemauan baik seseorang
·
Keempat, variabel yg dinilai tidak semuanya dpt
dikualifikasi.
·
Kelima, seandainya ketiga kriteria dari etika
utilitarisme saling bertentangan, maka akan ada kesulitan dlam menentukan proiritas
di antara ketiganya
·
Keenam, etika utilitarisme membenarkan hak
kelompok minoritas tertentu dikorbankan demi kepentingan mayoritas
Sumber
– sumber :
Nama Kelompok :
1. Fiqi
Aditya (12211878)
2. Fredy
Hardiansyah (12211964)
3. Santos
Agustinus (16211603)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar