Minggu, 01 Desember 2013

Perilaku Konsumen Bab. 7

Bab 7. Kepribadian, Nilai dan Gaya Hidup

        1). Kepribadian

        Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.

        2). Nilai - nilai individu

        Nilai adalah ide umum tentang tujuan yang baik dan yang buruk. Dari alur norma atau aturan yang menjelaskan tentang yang benar atau yang salah, yang bisa diterima dan yang tidak. Beberapa norma dikatakan sebagai enacted norms, di mana maksud dari norma tersebut terlihat secara eksplisit, benar dan salah. Namun, banyak norma lain yang lebih halus, ini adalah crescive norm yang telah tertanam dalam budaya dan hanya bisa terlihat melalui interaksi antaranggota dalam budaya.

        Nilai-nilai budaya yang berlaku berbeda di setiap wilayah. Nilai yang berlaku di suatu Negara belum tentu berlaku di Negara atau bahkan bisa bertolak belakang dari nilai yang berlaku di Negara

        Untuk memahami pengertian nilai secara lebih dalam, berikut ini akan disajikan sejumlah definisi nilai dari beberapa ahli.

“Value is an enduring belief that a specific mode of conduct or end-state of existence is personally or socially preferable to an opposite or converse mode of conduct or end-state of existence.” (Rokeach, 1973 hal. 5)
“Value is a general beliefs about desirable or undesireable ways of behaving and about desirable or undesireable goals or end-states.” (Feather, 1994 hal. 184)
“Value as desireable transsituatioanal goal, varying in importance, that serve as guiding principles in the life of a person or other social entity.” (Schwartz, 1994 hal. 21)

        Schwartz mengemukakan teori bahwa nilai berasal dari tuntutan manusia yang universal sifatnya yang direfleksikan dalam kebutuhan organisme, motif sosial (interaksi), dan tuntutan institusi sosial (Schwartz & Bilsky, 1987). Ketiga hal tersebut membawa implikasi terhadap nilai sebagai sesuatu yang diinginkan. Schwartz menambahkan bahwa sesuatu yang diinginkan itu dapat timbul dari minat kolektif (tipe nilai benevolence, tradition, conformity) atau berdasarkan prioritas pribadi / individual (power, achievement, hedonism, stimulation, self-direction), atau kedua-duanya (universalism, security). Nilai individu biasanya mengacu pada kelompok sosial tertentu atau disosialisasikan oleh suatu kelompok dominan yang memiliki nilai tertentu (misalnya pengasuhan orang tua, agama, kelompok tempat kerja) atau melalui pengalaman pribadi yang unik (Feather, 1994; Grube, Mayton II & Ball-Rokeach, 1994; Rokeach, 1973; Schwartz, 1994).

        Nilai sebagai sesuatu yang lebih diinginkan harus dibedakan dengan yang hanya ‘diinginkan’, di mana ‘lebih diinginkan’ mempengaruhi seleksi berbagai modus tingkah laku yang mungkin dilakukan individu atau mempengaruhi pemilihan tujuan akhir tingkah laku (Kluckhohn dalam Rokeach, 1973). ‘Lebih diinginkan’ ini memiliki pengaruh lebih besar dalam mengarahkan tingkah laku, dan dengan demikian maka nilai menjadi tersusun berdasarkan derajat kepentingannya.

        Sebagaimana terbentuknya, nilai juga mempunyai karakteristik tertentu untuk berubah. Karena nilai diperoleh dengan cara terpisah, yaitu dihasilkan oleh pengalaman budaya, masyarakat dan pribadi yang tertuang dalam struktur psikologis individu (Danandjaja, 1985), maka nilai menjadi tahan lama dan stabil (Rokeach, 1973). Jadi nilai memiliki kecenderungan untuk menetap, walaupun masih mungkin berubah oleh hal-hal tertentu. Salah satunya adalah bila terjadi perubahan sistem nilai budaya di mana individu tersebut menetap (Danandjaja, 1985).

3). Konsep gaya hidup dan pengukurannya

     Kerangka  Nilai – Nilai  dan  Gaya  Hidup

    Menurut  Arnold  Mitchell  dari  SRI  International  baru – baru ini mengembangkan suatu pembagian masyarakat amerika menjadi sembilan gaya hidup berdasarkan pada analisis atas jawaban 2731 responden terhadap lebih dari 800 pertanyaan. Sembilan kelompok tersebut dikemukakan di bawah ini, dengan perkiraan persentase penduduk dewasa di AS sekarang ini.

a.   Survivors (orang yang berjuang untuk hidup) 4% adalah orang – orang yang kurang beruntung dan cenderung mengalami putus asa, dilanda kemiskinan, menyendiri.

b.   Sustainers (penderita) 7% adalah orang – orang tak beruntung yang bergulat untuk lepas dari kemiskinan.

c.    Belongers (orang yang ingin serasi dengan lingkungan) 33% adalah orang yang konvensional, konservatif, merindukan masa lampau, tak berani mencoba hal baru, dan lebih suka menyesuaikan diri daripada kelihatan menonjol.

d.   Emulators (Orang yang suka melebihi) 10% adalah orang – orang yang ambisius, berusaha untuk meningkatkan status, mereka ingin menjadi lebih besar.

e.   Achievers (orang berprestasi) 23% adalah para pemimpin bangsa yang membuat sesuatu terjadi, bekerja sistematis, dan menikmati hidup yang baik.

f.    “I am me” (kelompok yang memperhatikan dirinya sendiri) 5% adalah terdiri dari anak muda, hanya memikirkan dirinya sendiri, suka ber –  angan – angan.

g.   Experientials (kelompok yang suka mencoba hal – hal yang baru) 7% yang terdiri dari orang – orang yang mengejar kekayaan hidup batiniah dan menginginkan untuk mengalami langsung apa yang telah ditawarkan dalam hidup ini.

h.   Societally conscious (kesadaran tinggi terhadap masalah sosial tinggi) 9% yaitu orang – orang yang mempunyai rasa tanggung jawab tinggi ingin menyempurnakan kondisi dalam masyarakat.

i.     Integrateds (kepribadian mapan) 2% yaitu orang yang sepenuhnya mencapai kematangan psikologis, yang mampu mengawinkan element dalam dirinya dan dari lingkungan sekitarnya.


4). Pengukuran ganda perilaku individu

        Pengukuran ganda perilaku individu digunakan di dalam analisis perilaku konsumen.Kepribadian mempunyai efek atas pembelian, namun gaya hidup memiliki efek yang lebih besar.Tentu saja sumber daya seperti pendapatan dan waktu juga memberikan efek yang penting. Ancangan elektrik terhadap gaya hidup adalah yang paling praktis untuk mengembangkan strategi pemasaran.Tujuannya adalah mengerti konsumen sebaik mungkin.


Sumber : http://unedopragus.blogspot.com/2013/10/tugas-7-softskill-kepribadian-nilai-dan.html
        http://riskisurakhman.blogspot.com/2012/10/konsep-gaya-hidup-dan-pengukurannya.html
        http://gummoday.blogspot.com/2012/10/perilaku-konsumen-nilai-nilai-individu.html
        http://id.wikipedia.org/wiki/Kepribadian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar